This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Mengenmbangkan pendidikan melalui pengembangan pendidik

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Soal dan Pembahasan Soal Psikotes

Psikotes
Soal psikotes tentang barisan sering diujikan hampir di semua instansi. utamanya test tentang barisan dan deret. berikut ini kami sajikan soal dan pembahasan tentang barisan:

1.  G, H, I, M, N, J, K, L, M, N, …., ….
A.  N dan P
D.  M dan N
B.  O dan P
E.  N dan M
C.  P dan O
Jawaban
M dan N (D)

G, H, I, M, N, J, K, L, M, N, M, N
Coba perhatikan, huruf  M dan N hanya digunakan sebagai pembatas, sedangkan yang lain urut sesuai abjad.


2.  A, B, C, F, E, D, G, H, I, L, K, J, M, …., ….
A.  M dan N
D.  O dan M
B.  N dan O
E.  O dan N
C.  M dan O
Jawaban
N dan O (B)

A, B, C, F, E, D, G, H, I, L, K, J, M, N, O. 
Coba sobat perhatikan pola di atas. Huruf-huruf yang bergaris bawah urutannya dibalik, dan setiap 3 huruf berikutnya urutannya normal mengikuti abjad.


3.  A, B, D, G, K, …., ….
A.  P dan V
D.  O dan V
B.  P dan W
E.  P dan U
C.  O dan U
Jawaban
P dan V (A)

Perhatikan pola di atas, terlihat setiap huruf meloncat 1, 2, 3 dan seterusnya. Jadi huruf ke 5 dan 6 adalah huruf P dan V


4.  A, C, E, G, I, …., ….
A.  J dan M
D.  K dan M
B.  J dan N
E.  K dan N
C.  J dan L

Jawaban



K dan M (D)
Sobat perhatikan gambar di atas, Pak HaBe beri sedikit perbedaan dengan menebalkan salah satunya. Yang bercetak tebal ditambah empat dan yang tidak bercetak tebal ditambah empat, jadi huruf selanjutnya adalah K dan M.


5.  X, W, U, V, T, S, Q, R, P, O, …., ….
A.  N dan L
D.  M dan N
B.  L dan M
E.  M dan L
C.  N dan M
Jawaban
M dan N (D)

 X    W    U    V    T    S    Q    R    P    O    M    N
24.  23   21   22   20  19   17   18  16   15    13  14
Dapat dilihat polanya urutannya dihitung mundur mulai dari belakang, namun di setiap 2 huruf urutannya dibalik.


6.  50, 40, 100, 90, …., 140, 200, 190.
A.  150
D.  120
B.  140
E.  135
C.  130
Jawaban
150 (A)
Perhatikan angka yang bercetak tebal dengan yang tidak, di setiap angka untuk golongan yang bercetak tebal akan ditambahkan 50 begitu pula sebaliknya.

7.  2, 4, 6, 9, 11, 13, …., ….
A.  9 dan 18
D.  14 dan 17
B.  16 dan 18
E.  18 dan 22
C.  16 dan 21
Jawaban
16 dan 18 (B)

8.  5, 7, 50, 49, 500, 343, ….
A.  5.490
D.  2.401
B.  5.000
E.  4.900
C.  3.500
Jawaban
5.000 (B)

Sobat perhatikan angka yang tebal dengan yang tidak, untuk angka yang tebal dikalikan dengan 7 dan yang tidak tebal dikalikan 10. Dan itulah polanya untuk mencari angka selanjutnya, dan akan ketemu angka 5.000 dari soal di atas


9.  3, 8, 13, 18, 23, …., ….
A.  28 dan 34
D.  28 dan 33
B.  28 da 38
E.  38 dan 43
C.  33 dan 38
Jawaban
28 dan 33 (D)

Untuk angka yang dicetak tebal dan yang tidak masing-masing ditambahkan dengan angka 10. Jadi didapat angka selanjutnya adalah angka 28 dan 33


10.  2, 4, 4, 7, 8, 10, ….
A.  16 dan 15
D.  15 dan 13
B.  16 dan 13
E.  15 dan 14
C.  16 dan 14
Jawaban
16 dan 13 (B)


Semoga Bermanfaat
Baca Juga bilangan real

Mengumpulkan puing-puing ilmu

Belajar kepada siapa saja
Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan. Belajar membutuhkan proses yang lama sehingga yang diperlukan dalam belajar dan menuntut ilmu adalah kesabaran. Selain itu berada diantara orang yang gemar menuntut ilmu juga akan menjadi salah satu faktor membangkitkan motivasi belajar kita.
Belajar boleh kepada siapa saja, dimana saja dan kapan saja tidak harus dalam bentuk formal. Misalnya, saya pernah mengajar di salah satu sekolah Islam Terpadu yang terkenal di wilayah Gowa-makassar dan sekitarnya. Ini terbukti dengan banyaknya peserta didik yang mendaftarkan diri untuk bisa mengecap pendidikan di sekolah ternama tersebut. Al-Fityan School Gowa (AFISGO) sekolah ini menerima peserta didik dari tingkat PAUD hingga SMA, dengan mengedepankan ajaran islam. Mulai dari hafalan hadist, hafalan Alquran hingga sirah nabawiyah. Meski begitu bukan berarti ilmu dunia secara utuh ditinggalkan, melainkan ilmu dunia diramu dalam bentuk yang islami. Bahkan guru pun dibekali dengan ilmu agama (dalam bentuk tahsin dan Liqo). Peningkatan mutu guru juga ditingkatkan dengan mengadakan seminar dan pelatihan guru secara gratis untuk seluruh guru di sekolah AFISGO.
Sebagai guru di sekolah AFISGO, saya pun belajar di sekolah ini dalam hal Tahsin dari Ust. Yusran. Ketika diperdengarkan penyebutan huruf yang benar saya sadar bahwa selama ini masih banyak kesalahan yang sering kulakuakan dalam membaca Alquran. Dari beliau saya banyak belajar hingga Alhamdulillah meski belum sempurna tetapi sudah banyak perbaikan dalam membaca Alquran. beliau begitu sabar membetulkan bacaan huruf Aqlruan ku, beliau sering memuji dalam hal kemajuan penyebutan hurufku tetapi saya sadar bahwa beliau memujiku agar saya lebih termotivasi yang lebih lagi dalam membaca Alquran.

Selain Tahsin saya juga belajar melalui Liqo, Ust. Nasir Lc. Adalah Murobbi yang sangat luar biasa. Sebagai murobbi beliau sangat sabar dalam memberikan materi kajian islam yang dilakukan tiap pekan. Beliau bahkan sering memotivasi dalam hal bekerja, dan dalam hal menuntut ilmu.

Selain beliau berdua, saya juga punya guru sekaligus saudara tak sedarah di sekolah AFISGO, guruku ini sedikit lebih muda (junior), meski begitu saya tak memandang usianya tetapi saya melihat keilmuan yang dimilkinya. Mereka lulusan Annu’aimi Jakarta. Hasballah dan Saiful Hasibuan kepadanya saya sering bercerita lepas atau menanyakan hal-hal tentang islam yang belum saya pahami.
Dilain waktu saya meminta mereka berdua mendengarkan bacaan Quran ku, dan meminta masukannya dalam memperbaiki bacaan. Sedikit tidak nyaman dalam kondisi keilmuanku saat itu, ketika siswa SD saja telah berlomba menghafal juz 30, sedangkan saya dalam posisi sebagai guru masih dalam tahap perbaikan penyebutan huruf namun kutipan kata yang membuatku tak berhenti dan berputus asa “orang yang belajar Alquran dari awal lebih besar pahalanya dibandingkan mereka yang telah lancar dalam membaca Alquran” sepenggal kalimat ini membuat semangat belajar ku mendidih dan membuat ku merasa bahwa kesempatan masih terbuka lebar untuk membaca Alquran secara benar.

Kakak Basri/ust. Basri kira-kira begitulah sapaan saya sehari-hari kepada beliau. Dia bukanlah murobbi Liqo atau tahsin, tetapi beliau ibarat sebuah jembatan emas yang menghubungkan antara saya dan Alfityan. Seperti itulah rahasia Allah, melalui beliau sehingga saya dapat memperoleh ilmu, guru-guru yang hebat, dan pengalaman yang sangat luar biasa.
Melalui cerita di atas saya ingin menyampaikan bahwa belajar adalah sebuah kebutuhan, kita tidak pernah merasa cukup dengan ilmu yang kita miliki. Meskipun telah bergelar sebagai seorang guru bukan berarti gelar itu membuat kita merasa tak perlu lagi untuk belajar. Semakin kita belajar semakin mendapati diri kita bahwa sesungguhnya meski telah bergelar sarajana, magister, doktor tetapi ternyata kita masih saja butuh dengan ilmu.
ada beberapa point yang saya pikir cukup mendorong motivasi dalam belajar:
1.      Belajar boleh kepada siapa saja
2.      Rasa puas dalam menuntut ilmu sebaiknya di hilangkan
3.      Utamakan ilmu Agama
4.      Untuk menjadi guru yang bijak maka, jadilah murid yang baik


Hal-hal yang harus dilakukan guru

Lakukan Hal berikut ini untuk menjadi seorang guru
Profesi guru merupakan pekerjaan yang sangat mulia. Mereka mengemban amanah negara yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Menjadi seorang guru bukan hanya harus cakap dalam segi akademik tetapi harus memiliki kepribadian yang baik selain itu seorang guru harus paham tentang komunikasi yang baik.
Menjadi guru bukan berarti kita hanya akan berhadapan dengan anak-anak saja melainkan kita berhadapan dengan orangtua siswa juga. Sehingga untuk menjadi seorang yang sesungguhnya kita harus memiliki kemampuan-kemampuan berikut:
1.      Paham Ilmu Agama
Menjadi seorang guru tentulah harus memenuhi point ini. Jika seorang guru menarik diri dari belajar agama maka ada kemungkinan point-point selanjutnya tidak akan dapat dikuasi dengan baik. karena point yang pertama pada dasarnya telah mencakup keenam point berikutnya.
Guru yang paham agama mampu memotivasi dirinya setiap hari, baik sebelum berangkat ke sekolah pada saat mengajar maupun setelah jam sekolah berakhir. Jika kita mampu menunaikan pint 1 maka bukan hanya pekerjaan dunia yang sedang kita kerjakan tetapi kita telah bekerja untuk akhirat kita.
2.      Kompetensi Akademik
Kompetensi akademik merupakan kemampuan yang harus kita kuasai, seorang guru sudah seharusnya menguasai mata pelajaran yang akan diampunya selama menjadi guru. Kan jadi masalah jika seorang lulusan matematika misalnya kemudian mengajar Bahasa Indonesia, meskipun mampu mengajar pelajaran Bahasa Indonesia tetapi alangkah lebih baik jika diserahkan kepada orang yang menguasai diang Bahasa Indonesia.
3.      Kompetensi Manajemen
Kompetensi manajemen merupakan kompetensi yang sangat penting bagi seorang guru, RPP merupakan hal yang wajib dimiliki oleh seorang guru namun tak banyak yang mampu menyusun RPP sehingga dengan secara instan guru hanya mendownload RPP dari sekolah lain bahkan dari luar provinsi. Seperti yang kita ketahui bahwa RPP disusun berdasarkan dengan kondisi sekolah kita masing-masing, jika kita mengambil RPP dari sekolah lain maka akan menjadi tidak tepat sasaran dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
4.      Objektivitas
Objektivitas guru terkadang dipertanyakan, dalam menilai guru tanpa sadar memberikan penilaian terhadap siswa memakai penilaian subjektif terhadap siswa. Penilaian objektif yaitu penilaia yang dilakukan melihat secara menyeluruh dari kemampuan dari setiap individu, sedangkan penilaian subjektif yaitu penilaian yang menggunakan sikap emosi guru misalnya karena dia anak kepala sekolah maka nilai harus tinggi meskipun dari segi kemampuan akademik di rendah. Maka menjadi seorang dalam menilai siswa hindari penialian secara subjektif.
Jika hal yang demikian terjadi maka ini akan menganggu psikologi anak yang lain, selain itu dapat pula mencoreng profesi keguruan.
5.      Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi sangat mempengaruhi kewibawaan seorang guru, seperti mengucapkan tutur kata yang baik, tidak menjatuhkan semangat belajar siswa. Saya ambil satu kasus ributnya di dalam ruang kelas, seorang guru lalu berteriak di dalam kelas sambil menegur siswa yang rebut. Secara psikologi kita meminta siswa untuk tidak ribut tetapi menggunakan suara yang cukup keras, maka dapat kita amati bahwa siswa yang ingin menenangkan temannya yang ribut pasti menggunakan suara yang keras. Padahal berteriak bukanlah satu-satunya solusi menenangkan siswa, bisa saja kita mengalihkan focus mereka dengan memberikan games sekitar 5 menit kemudian melanjutkan pembelajaran. Pengalihan focus siswa dengan memberikan games sangat efektif untuk mengkondusifkan suasana belajar, ini telah banyak digunakan oleh guru-guru yang telah mengikuti pelatihan.
Selain di dalam kelas, kemampuan komunikasi juga diterapkan pada sesama guru dan kepada rang tua siswa.
6.      Kemampuan sosial
Untuk menjadi seorang guru harus memiliki rasa empati, guru ketika memberi materi ajar sebaiknya mengambil contoh-contoh keadaan yang sering terjai di lingkungan sekitar siswa.
Misalnya, pelajaran matematika dengan materi perbandingan.
Desa A sedang mengadakan kerja bakti, berapakah orang yang dibutuhkan untuk membersihkan?
Contoh, pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi mengarang.
Buatlah karangan dengan tema menolong sesama teman
7.      Kesabaran
Sabar adalah suatu sikap yang harus terus diasah oleh seorang guru.
Kata sabar sangat mudah diucapkan tetapi dalam hala pelaksanaan sungguh sangat luar biasa beratnya. Sabar dalam hal ini adalah dalam mengarahkan siswa, memberikan pengawasan pada saat belajar, memberikan perhatian, menyimak pertanyaan siswa.
Tetapi, jika siswa mulai keluar dari koridor etika kesopanan, dan tata karma sebagai maka menegur, menasehati, bahkan memperhadapkan kepada kepala sekolah atau bagian kesiswaan termasuk bagian dari kesabaran.
Baca Juga: perkembangan anak

Perlu kita ketahui sebagai seorang guru, bukan hanya materi kita dapatkan. Kemanfaatan ilmu yang kita berikan kepada anak-anak akan menjadi amal jariyah buat kita. Maka ajarakanlah sesuatu yang benar dengan cara yang baik. karena guru yang berhasil adalah bukan sekedar karena siswa di kelas dapat nilai 100, tetapi tumbuhnya nilai-nilai kesopanan, nilai-nilai adab, nilai saling menghormati dan menganggap guru sebagai orang tua serta tertanamnya sikap karakter yang baik menjadikan guru sebagai guru yang berhasil. Dan guru yang berhasil akan dirindukan oleh siswa. Meminjam ucapan tokoh pendidik di Indonesia Anies Baswedan”jadikan sekolah sebagai taman bermain sambil belajar sehingga anak-anak datang dengan senang hati dan pulang dengan berat hati”.

Contoh Games dan manfaatnya

Contoh Games dan Pelaksanannya dalam pramuka


Assalamualaikum,
Salam Pramuka
Games atau permainan mempunyai peranan penting dalam latihan rutin pramuka. Permainan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas latihan pramuka. Seorang anggota pramuka selain kaya dengan skill tali temali, sandi dan lainnya mereka juga harus cakap dalam memberikan games. Gerakan merupakan sebuah pendidikan yang bersifat nonformal, sehingga kegiatan kepramukaan harus dikemas dalam bentuk smenarik mungkin.
ada banyak referensi terkait jenis permainan termasuk Tri satya dan tujuannya di google.

Bentuk-Bentuk Games
1.      Di dalam ruangan
Pemberian games di dalam ruangan dibutuhkan suatu kreatifitas yang tinggi, ini dikarenakan games yang akan dilakukan di dalam ruangan haruslah betul-betul menarik tanpa memakai space atau ruang yang cukup luas. Kegiatan yang biasanya dilakukan di dalam seperti pemberian materi atau pembukaan kegiatan secara formal.
Ketika berada pada kondisi dalam ruangan sebaiknya menggunakan games yangtidak mengahruskan peserta beranjak dari tempatnya. Seperti permainan pengalihan konsentrasi, atau games perkenalalan.
2.      Di alam terbuka
Pemberian games di alam terbuka dibutuhkan sebuah ketajaman pemikiran dalam melakukan improvisasi. Si pemberi permainan apapun yang berada di alam harus dapat dijadikan sebagai bahan permainan.
Kelebihan dari kondisi ini adalah kita memiliki space yang cukup luas, sehingga sebaiknya games yang diberikan ketika berada di alam adalah games yang bersifat mengasah kerjasama anggota. Seperti bermain kaki seribu, ular naga, dan lain-lain.

Jenis-jenis permainan
1.      Permainan yang mengasah konsentrasi
Jenis permainan dominan digunakan ketika berada di dalam ruangan. Misalnya, ketika pemberian materi peserta mulai merasa ngantuk, bosan atau mulai tidak tertarik dengan kondisi ruangan. Maka pemateri dengan sigap memacu kreatifitasnya agar ruangan kembali kondusif.
2.      Permainan yang mengasah kerjasama
Jenis permainan ini dominan digunakan ketika berada di alam terbuka. Misalnya, latihan mingguan pekan ini adalah materi lapangan.
3.      Permainan yang mempererat silaturahmi
Jenis permainan ini sifatnya fleksibel, jenis ini bisa digunakan di dalam ruangan amaupun di alam terbuka.
4.      Permainan yang mengasah logika
Jenis permainan ini dominan digunakan pada kondisi di dalam ruangan. Karena jenis permainan ini tidak membutuhkan banyak gerakan atau ruang, tetapi lebih kepada melatih anggota pramuka dalam mempertajam daya pikirnya dalam menyelesaikan permasalahan.
Contoh Games
1.      Konsentrasi
Nama permainan: Lingkaran besar kecil
Aturan main:
Memberikan clue, jika saya membuat lingkaran kecil peserta mengatakan besar jika saya membuat lingkaran besar peserta menjawab kecil.
Agar lebih menantang peserta yang kurang konsentrasi diminta untuk memberikan sebuah hiburan.
Karena sifatnya pengalihan konsentrasi maka games ini sebaiknya dilakukan paling banyak 5 kali.

2.      Mengasah kerja sama
Nama permainan: Ular Naga
Peserta diarahkan untuk membentuk beberapa kelompok, jika sudah terbentuk msetiap kelompok diminta untuk berbaris secara berbanjar. Kemudian pemimpin games menjelaskan aturan main.
Aturan main:
1.      Peserta paling belakang dianggap sebagai ekor dan yang paling depan dianggap sebagai kepala.
2.      Setiap kelompok diberi sebuah balon yang telah ditiup, dan mempertahankan balon agar tidak sampai meletus.
3.      Yang berhak memcahkan balon adalah bagian kepala
4.      Tiap kelompok tidak boleh terlepas dari ekor hingga kepala, jika terputue maka dianggap gugur
5.      Peserta diberi waktu 20 menit untuk bertahan dan menyerang.
6.      Yang menjadi pemenang hanya 1 kelompok.
7.      Jika selama 20 menit 2 kelompok yang mampu bertahan, maka kedua kelompok ini diadu kembali hingga menjadi 1 juara.
3.      Mempererat silaturahmi
Nama permainan: sambung nama
Peserta diminta untuk membuat sebuah lingkaran. Dengan pemberi games berada di tengah lingkaran.
Aturan main:
1.      Orang pertama menyebut nama sendiri
2.      Selanjtnya orang kedua menyebut nama orang pertama dan namanya sendiri
3.      Selanjutnya orang ketiga menyebut nama orang pertama, kedua dan dirinya sendiri.
Begitu setersunya hingga sampai kembali kepada orang pertama.
4.      Mengasah logika
Nama permainan: 7 (seven) Boom.
Peserta diminta berbentuk lingkaran.
Aturan main:
1.      Peserta berhitung mulai dari angka 1 dan seterusnya.
2.      Jika peserta mendapatkan ada unsur angka 7 maka diganti dengan kata BOOM
Misalnya, 1,2,3,4,5,6, Boom, 8,9,10,11,12,13, Boom,15,16, Boom, …. dan seterusnya.

Manfaat Games

Apapun jenis permainanya dimana pun tempatnya, sebaiknya di akhir permainan diberikan sebuah manfaat atau tujuan memberikan games tersbut. Sehingga peserta tidak secara terpaksa mengikuti game stersebut. Ini juga bermanfaat untuk pengembangan diri mereka.

Apa permainan yang paling populer di daerahmu.???

Perkembangan Anak


Perkembangan Individu
Manusia adalah makhluk soial, dsebagaimana dikatakan bahwa manusia takan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Perkembangan manusia dapat kita lihat dari multidimensi, baik fisik maupun non fisik.perkembangan fisik umumnya terjadi secara sistematis, progresif dan berkelanjutan. Sedangkan perkembangan non fisik pada individu bersifat acak. Berikut dimensi perkembangan individu dalam buku prof.Dr. Sudarman Danim:
1.      Perkembangan fisik, perkembangan fisik pada invidu mencakup aspek-aspek anatomis dan fisiologis. Perkembangan anatomis berupa perubahan kuantitatif atau perubahan jumlah proporsi pada tubuh misalnya tinggi badan, berat badan, struktur tulang dan lain-lain. Perkembangan fisiologis ditandai ditandai dengan perubahan secara kuantitatif, kualitatif dan fungsional dari system kerja biologis. Misalnya konstraksi otot-otot, perdaran darah dan pernafasan persyarafan, sekresi kelenjar, dan pencernaan. Perkembangan keduanya biasanya berjalan relative seirama.
2.      Perkembangan perilaku psikomotorik, perkembangan ini menuntu koordinasi fungsional antara system saraf dan otot, serta dan fungsi-fungsi psikis. Fungsi psikis mencakup kognitif, afektif, dan konatif. Perkembangan psikomotorik berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks dan dari yang kasar kepada yang halus, spesifik, dan terkoordinasi.
3.      Perkembangan Bahasa, manusia memiliki potensi dasar Berbahasa. Potensi ini berkembang bergantung pada dimana dia bermukim dan berinteraksi dengan masyarakat berbahasa apa. Kemampuan berbahasa itupun memiliki perkembangan secara sitematis, progresif, dan berkelanjutan, mengekspresikan dan mengkomunikasikan berbagai informasi baik dalam bentuk lisan, tulisan, gambar dan lain-lain. Perkembangan Bahasa dimulai dengan meraban, berbicara monolog, haus nama-nama, gemar bertanya, membuat kalimat sederhana, dan Bahasa ekspresi dengan belajar menulis, membaca dan menggambar permulaan, bahakan hanya sekadar bercorat-coret yang awalnya tidak berpola.
4.      Perkembangan kognitif, ada banyak pendapat mengenai perkembangan kognitif. Menurut piaget (1896-1980) ada empat tahap perkembangan kognitif manusia.
a.       Tahap sensori mototrik
Pada tahap ini anak mengkonstruksi pemahaman mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensori (melihat dan mendengar) dengan tindakan fisik atau mototrik. Pemahaman anak mengenai dunia sangat tergantung pada ruang dan kesempatannya bereksplorasi memperkaya pengalaman sensorinya. Tahap ini berlangusng kira-kira lahir sampai berusia 2 tahun.
b.      Tahap praoperasional
Pada fase ini anak-anak mulai mempresentasikan dunia di sekitarnya melalui kata-kata, citra, dan sekedar hubungan sederhana antara informasi sensori dan aktifitas fisik dan operasi. Tahap ini berlangsung kira-kira anak usia 2-7 tahun.
c.       Tahap operasional kongkret
Pada fase ini anak dapat melakukan operasi dan penalaran logis, menggantikan pemikiran intuitif, sepanjang penalaran dapat diaplikasikan pada contoh khusus atau kongkrit. Pada tahap ini berlangsung pada usia 7-11 tahun.
d.      Tahap operasional formal
Pada tahap ini individu bergerak melebihi dunia pengalaman yang actual dan kongkrit. Dia sudah mampu berpikir lebih abstrak dan logis. Pemikir operasional formal lebih sitematis dalam memecahkan masalah. Mereka pun sudah mampu mengembangkan hipotesis mengapa sesuatu tejadi sperti itu dan kemudian menguji hipotesis secara deduktif, dengan atau tanpa bimbingan.
5.      Perkembangan perilaku sosial
Perkembangan sosial menurut Buhler sebagai berikut
0-3 tahun
Semua fenomena dilihat menurut pandangan sendiri
3-4 tahun
Suka membantah, keras kepala
4-6 tahun
Mulai bisa menyesuaikan diri dengan aturan
6-12 tahun
Membandingkan dengan aturan-aturan
12-13 tahun
Perilaku coba-coba, serba salah, ingin diuji,.
13-16 tahun
mulai menyadari kenyataaan yang berbeda dengan sudut pandangnya
16-18 tahun
Berperilaku sesuai dengan tuntutan masayarakat  dan kemampuan dirinya.
6.      Perkembangan moralitas
Tahap perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi atau rendahnya moral seseorang berdasarkan penalaran moralnya. Menurut Lawrence Kohlberg memberikan tahapan-tahapan perkembangan moral sebagai berikut:
Tingkat 1 (Prakonvensional, 0-9 tahun)
a.       Orientasi kepatuhan dan hokum
b.      Orientasi minat pribadi
Tingkat 2 (Konvrnsional, 9-15 tahun)
a.       Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas(sikap anak baik)
b.      Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial (moralitas hokum dan aturan)
Tingkat 3 ((pasca konvensional di atas 15 tahun)
a.       Orientasi kontrak sosial
b.      Prinsip etika universal
7.      Perkembangan keagamaaan. Manusia menyadari ada kekuatan yang serba maha di luar dirinya. Menurut abin syamsuddin (2003) menjelaskan tahapan perkembangan keagamaan sebagai berikut
1.      Masa kanak-kanak
Penghayatan rohaniah yang belum mendalam. Hal ketuhanan dipahamkan secara ideosiyncritic (menurut khayalan peibadinya)
2.      Masa sekolah
Pandangan ketuhanan yang terangkan secara rasional. Dan pengahayatan secara kerohanian semakin mendalam, melaksanakan kegiatan ritual ibadah diterima sebagai keharusan moral.
8.      Perkembangan konatif
Konatif merupakan perilaku yang berkaitan dengan motivasi dan factor penggerak perilaku seseorang yang bersumber dari kebutuhan-kebutuhannya.
9.      Perkembangan emosioanl
Bridges berpendapat bahwa proses perkembangan dan diferensiasi emosional pada anak-anak seperti berikut:
1.      Pada saat lahir
Kepekaan umu terhadap rangsangan-rangsangan tertentu seperti suara, cahaya, temperature dan sebagainya
2.      0-3 bulan
Suasana emosional seperti senang dan gembira mulai didefenisikan dari emosi orangtuanya
3.      3-6 bulan
Ketidaksenangan berdiferensiasi ke dalam kemarahan, kebencian, dan ketakutan
4.      9-12 bulan
Diferensiasi kegembiraan ke dalam kegairahan dan kasih saying
5.      18 bulan
Kecembururan mulai berdeferensiasi ke dalam kegairahan dan kasih saying
6.      2 tahun
Kenikmatan dan keasyikan berdeferensiasi dari kesenangan
7.      5 tahun

Diferensiasi ketidaksenangan di dalam rasa malu, cemas dan kecewa, sedangkan kesenangan ke dalam harapan dan kaish sayang.

bahan bacaan
prof. Dr. sudrwan Danim. Psikologi Pendidikan.2014.alfabeta.Bandung