Hadits tentang niat

oleh: Hendra
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
Al-Baidhawi berkata, ”Niat adalah dorongan hati yang dilihat sesuai dengan suatu tujuan, berupa mendatangkan manfaat atau mendatangkan mudharat dari sisi kondisi atau tempat. Ada yang berpendapat, niat adalah, menuju sesuatu yang dibarengi dengan mengerjakannya.” (Bahjatun Nazhirin 1/31 dan Syarah Hadits Arba’in oleh Imam Nawawi hal. 17). Merujuk dari kedua pengertian ini dapat kita ketahui bahwa niat itu tempatnya di hati, kemudian diucapkan dengan lisan dan dilaksanakan dengan perbuatan yang akan mendatangkan kebaikan-kebaikan atau keburukan.
Imam Muslim dalam hadits (no.129), Muhammad Rasulullah berkata “Allah swt. Berfirman, “apabila seorang hamba-Ku berbicara akan melakukan kebaikan, maka Aku menuliskan kebaikan itu untuknya sekalipun dia belum mengamalkannya. Apabila dia melakukannya, maka Aku menuliskannya sepuluh kali lipat. Apabila dia berbicara hendak melakukan kejahatan, maka Aku memberikan ampunan padanya selama dia belum melakukannya. Apabila dia melaksanakannya, maka aku tuliskan untuknya sebagaimana mestinya.’
Imam Al-bukhari dalam hadits (No.6491), “jika dia merencanakan lalu melaksanakannya, niscaya Allah menulisnya di sisi-Nya sepuluh kali lipat kebaikan hingga tujuh ratus kali sampai berlipat-lipat…’.
Dengan kedua hadist di atas tidakkah kita menyadari bahwa Allah maha pemurah? Allah menyiapkan ampunan bagi manusia yang berniat melakukan keburukan namun jika manusia berniat melakukan suatu kebaikan maka Allah memerintahkan malaikat mencatatnya sebagai kebaikan dan apabila dikerjakan Allah melipat gandakan sepuluh kali lipat bahkan menurut hadist imam bukhari tujuh ratus kali lipat. Subhanallah.
Dari Abu Hurairah secara marfu’ disebutkan “Allah tidak memandang tubuh dan bentuk kalian…” kemudian dia menambahkan,”Beliau menunjuk ke dadanya.”(shahih).
Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no.4143), Maksud dari hadist ini adalah perbaikilah perbuatan dan hati kalian, karena Allah tidak memandang tubuh yang indah dan pakaian yang mewah. Yang Dia pandang hati yang penyayang dan jiwa mukmin lagi tunduk.
Dalam hadist yang lain di jelaskan tentang niat yakni ketika suatu pasukan hendak menyerang ka’bah tatkala sampai di sebuah tanah lapang dengan kuasa Allah swt, mereka dibenamkan dari awal hingga akhir pasukan. Dalam riwayat at-Tirmidzi (no.2171) tanah lapang yang dimaksud yakni Al-Baida’, Al-Baida’ adalah tanah kosong yang tidak ada apapun diatasnya. Baidah Almadinah adalah tanah yang lapang yang berhadapan dengan Dzul Hulaifah, menghadap ke arah Mekkah.
Imam Bukhari (no.2118) Rasulullah bersabda:
“Ada satu pasukan yang hendak menyerang ka’bah. tatkala sampai di sebuah tanah lapang, mereka dibenamkan, dari awal hingga akhir pasukan.”Aisyah berkata,”saya menanyakan bagaimana mungkin pasukan itu dibenamkan dari awal hingga akhir, padahal diantara mereka ada orang-orang yang hendak pergi ke pasar dan bukan golongan mereka?”beliau menjawab,”memang mereka dibenamkan dari awal hingga akhir, tapi mereka akan dibangkitkan menurut niat masing-masing’.(Shahih).
            Merujuk hadits di atas dapat kita pahami bahwa sesungguhnya amalan itu dilihat dari niat, jika kita beribadah dengan niat mendapat pujian, maka kita akan mendapat pujian tapi belum tentu dengan keridhaan Allah.
            Fenomena ini biasa kita lihat, ketika memasuki musim PEMILU (pemilihan umum)  oknum calon ini dengan rela merogok kantongnya dalam-dalam untuk membagikan sembako kepada masyarakat dengan tujuan masyarakat berempati kepadanya shingga memperoleh suara ketika pemilihan. Jika itu yang diniatkan sesuai firman Allah maka mereka akan memperoleh suara pada saat pemilihan tetapi belum tentu dengan amalannya.
            Mari kita beribadah kepada Allah swt, dengan niat mengharapkan semata-mata keridhaannya. Mari Bersama-sama memperbaiki niat kita, sesungguhnya Allah maha penyayang dan menerima taubat hambaNya.
Wassalamualaikum.
Bahan bacaan
Abu Abdullah Ali bin Muhammad Al-Maghribi, 2014. Shahih Fadha-il A’Mal. Pustaka Ibnu Katsir.Jakarta

Adzabul “abbas khalid syamhudi,Lc.Fikih Niat.e-book

0 comments:

Post a Comment